JAMBI- Partai Amanat Nasional (PAN) di Provinsi Jambi, saat ini tengah bergejolak. Mulai dari perhelatan Musyawarah Daerah (Musda), hingga hengkangnya Romi Hariyanto sebagai kader.
Padahal, Romi sendiri merupakan Ketua DPD PAN Tanjabtim sebelumnya yang kemudian tidak ikut mendaftarkan diri sebagai calon formatur pada Musda kali ini. Romi memilih mundur dan keluar dari partai berlambangkn matahari terbit ini.
Pengamat Politik Jambi, Diri Efendi, menyebutkan, sebenarnya dalam politik itu hal yang wajar ketik seorang kader tidak mau lahi bernaung di Parpol yang telah ditempatinya sekian lama.
“Tapi, kita bisa lihat indikator apa yang bisa menyebabkan mundurnya Romi Hariyanto dari PAN,” katanya saat dikonfirmasi harian ini, kemarin.
Pertama, kata Dori, ini berkaitan dengan kontestasi politik Pilkada 2024 mendatang. Dimana Al Haris sudah dinyatakan sebagai kader PAN. Tentunya hal ini menjadi penghalang bagi Romi menggunakan perahu PAN jika ingin maju di Pilgub 2024 mendatang.
“Sementara jika Romi menyatakan maju, apakah mungkin PAN mengusung dua kader,” ungkapnya.
Kedua, lanjutnya, bisa saja Romi tidak ingin berada dalam partai berlambangkn matahari terbit ini akibat adanya ketidakharmonisan dengan pihak DPW PAN Provinsi Jambi.
“Ini sudah tergambar dari Pilkada serentak Desember lalu, yang mana Romi lebih memilih maju dengan jalur independen. Sementara PAN punya kursi gemuk di parlemen, bahkan legislatif dari PAN punya kedekatan yang erat dengan Romi,” jelasnya.
Lantas apakah PAN tetap akan eksis setelah ditinggalkan Romi dan sejumlah kader potensial yang berkemungkinan juga ikut hengkang?, Diri mengaku, hal itu belum bisa diprediksi sekarang.
“Di Tanjabtim sendiri nanti kita lihat, apakah menurun atau tidak setelah ditinggalkan Romi,” ungkapnya.
Tapi secara keseluruhan di Provinsi Jambi, Diri menegaskan, hal ini tidak ada pengaruhnya. “Roda organisasi saya rasa akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, kecuali untuk Tanjabtim,” tukasnya. (wan)
Sumber: www.jambiupdate.co
